Ketika seseorang sedang tidak mood, biasanya mereka akan melakukan hal-hal agar suasana hatinya kembali tenang. Beberapa diantaranya adalah relaksasi, nonton film, mendengarkan musik, hingga makan. Namun biasanya makan adalah pilihan yang banyak dipilih untuk menghilangkan bad mood.
Seperti dilansir VivaLife, sebuah survei yang dilakukan ahli nutrisi dan psikolog makanan di Amerika Serikat yang dilakukan pada lebih dari 2.000 orang, menunjukkan ketertarikan orang untuk melahap camilan dan beberapa bahan makanan di kala sedang bad mood. Beberapa memilih nasi, salmon, kacang-kacangan, hingga beragam jenis makanan manis, seperti kue dan cokelat.
Tetapi, memakan makanan untuk memperbaiki mood, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Makanan manis, misalnya hanya bersifat sementara, namun dampak jangka panjangnya dirasakan yaitu risiko kenaikan berat badan, serta penyakit seperti diabetes dan obesitas.
Hal ini dibenarkan dr Sarah Schrenker, ahli diet yang mengatakan, "Makanan memang dapat memiliki dampak pada pikologis seseorang yang memakannya, namun jika konsumsinya malah mengganggu kesehatan, sungguh disayangkan," ujar Sarah, dikutip dari DailyMail.
Lebih lanjut Sarah, bersama Christy Fregusson, seorang psikolog makanan, mengatakan bahwa ada makanan yang dapat untuk meredakan badmood dengan jangka panjang, tanpa adanya risiko yang membahayakan.
Makanan tersebut adalah biji bunga matahari (kuaci). Kuaci terbukti dapat meningkatkan mood seseorang yang sedang terganggu, dan risiko yang dimilikinya pun hampir dibilang tidak ada. Menurut Christy, kuaci mengandung asam amino, yang mampu merangsang produksi hormon seretonin, yang bisa meningkatkan mood seseorang.
Selain itu, biji labu juga memiliki manfaat yang sama. Namun sebaiknya sebelum memakan cemilan peningkat mood, harus melihat terlebih dahulu kandungan gizi dari makanan tersebut. Agar terhindar dari penyakit-penyakit lain yang akan menyerang kemudian.
No comments:
Post a Comment